you're my spirits
Selasa, 21 Juni 2011
Kodok Keong Lanjutan
Di tempat lain , tempat dimana ada penguasa yang jahat . “ tuan , kami ingin melapor .” “apa yang ingin kalian lapor , katakanlah.” “ kami mendengar kabar bahwa ada hal aneh yang terjadi tuan.” “ hal aneh seperti apa yang kalian maksud ?” “ di desa ada sekelompok preman yang diserang ribuan kodok tuan.” ” Apa !!! “ dia berkata dalam hati , “ ouh ternyata si pangeran kecil masih hidup , ok baiklah sekarang kalian pergi ke desa tersebut cari dan bawa orang yang menjadi dalang dari penyerangan itu. “ baik tuan , kami akan segera mencarinya.” “ bagus , dan jangan kembali sebelum kalian mendapatkannya.”
“ Enaknya kita masak apa ya pengeran ? “ “ terserah kamu saja, aku sih Mie Goreng saja sudah cukup.” “ ah pangeran ini , ditanya masak apa malah minta mie goreng.” Tidak lama kemudian sang pangeran melihat bahwa ada pengawal kerajaan datang . “ ratna , sebaiknya kita pulang saja ayo, cepat ratna.” “ Kenapa pangeran , ada apa kenapa kita buru2 sekali , kita belum belanja satu makanan pun.” “ udah cepat nyawa kita terancam, itu ada pengawal kerajaan ku datang , dia pasti datang karena tau bahwa ada hal aneh terjadi disini kemaren.” “ ha , baik pangeran , kta pulang sekarang “. Belum sempat belari salah satu pengawal memanggil dan menghentikan mereka. “ hey mao kemana kalian , berhenti dan diam disitu.” Pengawal itupun menghampiri mereka. “ ouh jadi ternyata kamu gadis yang bersama seekor kodok, hey kalian aku menemukan mereka.” Mengetahui itu ratna langsung berlar tapi saying , ia di tahan oleh pengawal itu.” Aduh adik manis mau kemana , ayo ikut kami.” “ tidak , tidak , tolong tolooong.” Seisi pasar mendengar teriakan ratna tapi tidak ada satupun yg menghiraukannya.” Saat itu sang pangeran yang berada di pundak ratna terjatuh karena ratna ditarik paksa oleh pengawal – pengawal itu untuk di bawa kekerajaan. “ ahhhh ag tidak bias berbuat apa – apa , bahkan kekuatanku serasa menghilang ada apa ini , ratna tunggu aku , aku akan menyelamatkanmu.” Sang pangeran baru bisa menyelamatkan ratna pada saat bulan sudah berada di langit.
Di istana kerajaan tampak pengawal tersebut sudah masuk istana . “ tuan ini dia , dalang dari serangan aneh itu .” sang penasehat itu pun mencari2 sesuatu ntah apa yang di carinya. “ mana , mana kodoknya.” “ kodok apa tuan , kami tidak tau.” “ kodok yang bersama anak ini goblok.” “ maaf tuan kami tidak tau kalo kodok itu yang tuan cari.” “ Bodoh kalian semua , bawa gadis itu kesini cepat !!” “ baik tuan ini dia.” “ hmmmm halo gadis cantik , mana kodok itu ? “ “ kodok apa yang kamu maksud ag tidak mengerti.” “ ouh baiklah kalau begitu, pengawal panggil penyihir itu kesini cepat.” “ baik tuan.” Tidak lama setelah itu datang sesosok menyeramkan dari pada sang penghianat tersebut kehadapan ratna. “ ada apa tuan memanggil saya.” “ bagus , sekarang juga kamu sihir dia menjadi apapun ag tag peduli karena dia tidak mau berbicara.” “ baik tuan .” ratna sangat ketakutan , tetapi dia tetap tidak mau berbicara dimana kodok tersebut. Sampai akhirnya sang penyihir jahat itu mulai membaca mantra dan ia berikan kepada rana , dengan seketika ratna berubah menjadi seekor keong.” “ hahahahahhaa itu lah akibatnya kalau kau melawanku, kita tunggu saja cepat atau lambat dia pasti datang menyelamatkanmu.”
Malam sudah datang , tampak bulan sangat cantik pada malam itu dan membawa berkah kepada sang kodok. Tag lama setelah itu sanga pangeran kembali ke wujud aslinya. “ baiklah , kekuatanku sudah pulih , saat nya menyelamatkan mu ratna , dan pasti untuk balas dendam kepada 2 makhluk biadab itu.” Pangeran dengan bergegas datang ke istana , dan melewati semua pengawal istana . sambl bertepuk tangan sang penasehat berkata “ wah wah wah pangeran kecil kita datang dengan wajah baru rupanya , hahahahahhahaha.” “ cukup basa basinya , di mana ratna ?” “ ouh tenang aja dia baik – baik aj .” saat itu si penasihat jahat itu meunjukkan seekor keong yang bersinar karena cahaya rembulan seakan2 cangkangnya itu ada bulan yang terang di atas langit. “ kau menyihirnya juga , dasar biadab , mati kau manusia laknat.” Sang pangeran melempar sebuah pedang ke si penasihat dan pedang tersebut menembus jantung si penasihat. “ argh , kau kau membunuhku ……” si penasihat terjatuh dan tewas. Pangeran berlari dan menghampiri ratna yang malang yang sudah di sihir menjadi seekor keong. “ malangnya nasibmu ratna apa yang telah mereka perbuat padamu , ini tag kan ku biarkan , akan kubalas penyihir itu untukmu ratna.” “ jangan pangeran , jangan “. Pangeran tidak memperdulikan perkataan si ratna. Sang pangeran berlari mencabut pedang dari tubuh si penasihat dan mulai mencari si penyihir jahat. “ hey penyihir laknat dimana kau ?” “ ouh ada tamu rupanya , bagaimana keadaanmu pangeran “ “ ouh disitu kau rupanya , ag baik2 saja , bahkan lebih baik dari sebelumnya , dan ag datang untuk mebalasamu.” Sang pangeran berlari menyerang sang penyihir , tapi tentu saja tidak mudah . Pertarungan terus berlangsung dan sang mentari telah siap untuk menggantikan bulan. Pangeran tampak kebingungan , tapi di mulai menyusun rencana …. “ hey , penyihir jelek ……. Sehebat apakah dirimu , apakah kau bisa mengubah dirimu sendiri menjadi binatang “ “ hahahhahaha tentu saja aku ini hebat “ “ ouh buktikan padaku kalau begitu.” Sangking bodoh nya penyihir itu dia merubah dirinya menjadi seekor babi hutan yang jelek. “ wah hebat nya dirimu , tapi sungguh bodoh “ sang pangeran mengambil busur dan menancapkan panah ke penyihir tersebut. “ hahahahah dasar penyihir bodoh.” Si penyihir mati dengan bentuk babi hutan. Setelah penyihir mati seketika itu pula ratna kembali ke wujud aslinya. Tapi tidak untuk pangeran dia tetap dalam menjalani kutukan menjadi seekor kodok . “ pangeran kenapa engkau masih dalam bentuk seperti itu.” “ ag memang di kutuk dan juga telah di sumpah ratna “ “ kenapa begitu ? si penyihir sudah mati apa kenapa kutukan itu belum hilang , apa ada cara lain untuk mengembalikanmu ?” “ aku tidak tau ratna , mungkin aku akan terjebak dalam bentuk dan rupa ini selamanya , dan menjadi manusia hanya bila malam saja.” “ pangeran jangan bersedih, terima kasih telah membantuku , aku tidak tau bagaimana caraku membalas kebaikanmu pangeran. Tapi aku ingin mengatakan sesuatu pangeran.” “ katakanlah saja ratna jangan ragu , ag tidak menggigit kog.” Ratna tersenyum mendengar lelucon pangeran . “ AKU CINTA SAMA PANGERAN “ , seketika itu pula seakan kata cinta yang keluar dari mulut ratna menjadi penawar kutukan sang pangeran , wujud kodok tersebut menghilang dan berubah menjadi seorang pangeran gagah kembali. “ Ratna , kau menyelamatkanku , aku juga mencintaimu ratna “. Sejak hari itu mereka menikah dan menjadi raja dan ratu dan memerintah rakyat dan kerajaannya dengan damai. TAMAT …..
Sedikit pesan pesan dariku , Sesungguhnya bila kau mencintai seseorang sadarlah apa maksud dari iya melakukan itu meskipun itu baik atau jahat ....
Jumat, 21 Januari 2011
Pangeran Kodok dan Putri Keong
Suatu hari di tepi kolam yang indah, terdapat 1 ekor kodok yang cantik, tidak seperti kodok lainnya , kodok ini mempunyai kulit dan warna yang indah , sehingga berkilau pada saat terkena sinar matahari. Konon pada suatu kisah ada seorang pangeran yang tinggal di suatu istana yang besar dan megah yang dipimpin oleh raja yang bijaksana. Hingga suatu ketika sang raja meninggal dunia dan tahtanya diwariskan oleh sang pangeran anak raja tersebut. Tetapi sang penasehat kerajaan tidak merasa senang atas tahta yang diwariskan sang raja kepada anaknya. Karena dia sudah susah payah menyusun rencana untuk membunuh sang raja, tetapi rencana tersebut tidak sesuai dengan harapannya bahwa tahtanya seharusnya jatuh ketangannya, karena sang pangeran belum bisa memperoleh tahta tersebut karena diusia sang pangeran yang masih kecil tidak mungkin kerajaan di pimpin oleh raja yang kecil. Karena itu sang penasehat tersebut memiliki rencana busuk untuk menyingkirkan sang raja kecil. Dia memanggil orang yang memiliki ilmu hitam yang kuat sehingga sang raja kecilpun dikutuk menjadi seekor kodok, dan kutukan tersebut akan musnah jika sang raja mendapatkan pasangan yang mahu menerim-nya apa adanya. Sang pangeran hanya bisa berubah menjadi manusia di saat bulan sabit muncul di suatu malam.
Disuatu hari di tepi kolam yang sama tempat di mana pangeran (pangeran kodok) berada. Ada se-orang gadis yang sangat cantik bagaikan bidadari yang hendak bersantai di tepi kolam, pada saat hendak duduk, ia melihat se-ekor katak yang di kejar – kejar dengan se-ekor tupai. Karena kasihan dia pun menolong kodok tersebut dari serangan tupai liar. Dengan tidak merasa menjijikkan memegang se-ekor kodok ia mulai mengangkat kodok tersebut dan memindahkannya jauh dari tupai liar itu. Dan pada saat meletakkan kodok tersebut , gadis yang bernama Ratna itu pun kaget dan mulai merasa takut karena ia melihat keanehan ada di depannya karena sang kodok berkata. “ Terima kasih gadis cantik, hatimu sunguh mulia, mau menolong makhluk lemah sepertiku dari serangan binatang jahat. “ dengan sangat takut sang gadis berkata, “ Si si si siapa kamu, kenapa kamu bisa bicara ?”. dengan nada gelisah. sang kodok berkata “ aneh memang manusia sepertimu, melihat kodok sepertiku bicara.”. Ratna merasa bingung, “ Maksud kamu apa ?”. “ aku bukanlah kodok ajaib yang bisa bicara, dan aku bukanlah se-ekor kodok. Sesungguhnya aku adalah seorang manusia sama sepertmu, hanya saja.” Kata sang kodok kepada Ratna. Ratna bingung kembali , “ hanya saja apa “. Sang kodok melanjutkan perkataannya tadi, “ aku telah dikutuk oleh penyihir jahat yang disuruh oleh penasehat kerajaanku sendiri.” Ratna makin merasa bingung, “ kerajaan , maksud kamu ?”. Sang kodok berkata ,“ yaa, aku adalah seorang pangeran dari sebuah kerajaan yang makmur, indah, dan sangat megah, hanya saja sekarang dipimpin oleh seorang penghianat dan seorang penyihir jahat yang licik.” Ratna mulai mengerti dan berkata, “ sungguh malang nasibmu pangeran (pangeran kodok). Andai aku bisa, aku sangat ingin membantumu, tapi apalah daya ku ini pangeran, aku hanya seorang gadis desa yang tidak bisa apa – apa pada saat dibutuhkan.” Sang pangeran berkata,” terima kasih , atas keprihatinanmu. Tapi kalau boleh tau siapa namamu wahai bidadari ?”. “ aku Ratna, pangeran.” “ Ouh ratna, aku mengerti apa yang kau maksud, memang aku sangat butuh bantuan, tapi sebelumnya aku melihat kegelisahan dan masalah dihidup mu. Apakah kodok sepertiku bisa membantumu Ratna ?”. “ apakah pangeran sungguh ingin membantuku, tapi apakah bisa ?”. “ Jangan lah engkau ragu Ratna, bawalah saja aku kerumahmu, hari sudah semakin larut. Sebaiknya kita pergi sekarang Ratna”. “ Baiklah pangeran”. Sang pangeranpun dibawa Ratna kerumahnya.”
Pada saat diperjalanan menuju kerumah Ratna. Ratna dan Pangeran di cegat oleh sekelompok orang tak dikenal. Mereka memegang pisau dan menyodorkannya pada Ratna. Ratna merasa ketakutan merasa pasrah jikalau sesuatu menimpa dirinya. Tetapi tuhan berkehendak lain hari sudah mulai malam dan bulan sabit muncul, suatu keajaiban terjadi se-ekor kodok yang dipegang ratna melompat dari tangan Ratna dan berubah menjadi seorang pangeran yang ganteng dan gagah, penjahat itu pun ketakutan, mereka dengan agresif menyerang Sang pangeran tetapi dengan sangat berani sang pangeran mengalahkan penjahat tersebut dengan sangat mudahnya. Ratna bersyukur dia selamat dari bahaya tersebut. Ratna mulai percaya kalau sang pangeran bisa membantu dia lepas dari semua masalah.
Sesampainya dirumah Ratna mempersilahkan Sang pangeran masuk, dan di pergi masuk kekamar dan keluar dengan membawa beberapa helai pakaian, dengan berkata “ Pangeran, pakailah pakaian ini, pangeran tidak mau kan jadi perhatian orang sekampung dengan pakaian pangeran itu. “ emm, iya terima kasih y “. Kata sang pangeran. Malam pun sudah sangat larut, Ratna sudah tertidur pulas. Sedangkan sang pangeran masih belum bisa menutupkan matanya, akhirnya ia pun pergi keluar untuk melihat rembulan yang membuat ia menjadi manusia kembali, “ kenapa perasaanku, sangat damai pada saat di dekatnya, sungguh aneh, perasaan apakah ini sebenarnya ?” pangeran bertanya – Tanya tentang perasaan yang dia rasakan. Ia teringat akan perkataan sang penyihir jahat bahwa kutukannya akan pulih jika ia menemukan cinta sejatinya. Angin malam telah membuat sang pangeran menjadi mengantuk. Ia tertidur dan di pagi hari ia telah kembali menjadi se-ekor kodok. Ia kembali bersedih karena ternyata wujudnya kembali menjadi se-ekor kodok lagi. Ratna pun kaget ketika terbangun bahwa sang Pangeran tidak ada di tempat tidurnya, ia ke sana kemari gelisah takut sesuatu yang buruk terjadi kepada sang pangeran. “ Pangeran, Pangeraaan, Pangeran di mana ?” tak lama setelah itu terdengar suara kodok tepat dibawah Ratna berdiri, dia melihat se-ekor kodok yang tepat berada di kakinya, dia pun mengambilnya dan menatap kodok tersebut.”Pangeran ini kamu kan ?” “ ia ratna ini aku, tubuhku kembali menjadi kodok kembali pada saat pagi.” “ Pangeran, kapan kutukan ini akan berakhir pangeran “ . “ Kutukan ini bakal berakhir jikaaaaa …… “. “ Jika Apa pangeran ?”. Ratna penasaran. Pangeran berkata “ emmmm , nanti saja aku akan beritahu kamu jika sudah saatnya, emm sekarang apa rencana kamu hari ini “. Ratna menjawab,”emm aku hendak berjualan di pasar pangeran, untuk makan dan mengganti utang keluargaku pangeran”. “ Berjualan, baiklah, ayo”.
Akhirnya perjalanan mereka berlanjut kepasar. Sesampainya di sana Ratna mulai mempersiapkan dagangannya untuk dijual hari ini. Ratna biasa berjualan buah – buahan yang ia dapat dari kebunnya sendiri. Tak lama setelah itu dating sekelompok orang dengan gaya bak preman pasar , menghampiri Ratna. “ Hayoooo, mana , uaang, uaang ….. ayooo mana ?” sang preman memalak Ratna. “ Belum ada bang, saya baru sampai dan baru selesai mempersiapkan dagangan saya untuk dijual ……. “. “ alaaaah, kurang ajar kamu ya berani melawan sayaaa”.” Bukan begitu bang “. Ratna belum selesai bicara sang preman tersebut mulai mengobrak – abrik barang dagangan Ratna. “ Bang, bang jangan di berantakin bang, saya mahu jualan apa nanti “. “ Saya g peduli itu urusan kamu “. Tiba – tiba Ribuan kodok datang dan menyerang Sang preman, sang preman yang ketakutan mulai berlari dari melarikan diri dari ribuan kodok tersebut. Ratna hairan dari mana datangnya kodok – kodok itu, dia teringat sesuatu. “ O iyaaaa, pangeran. Emm pangeran ini ulah pangeran yaaaa “. “ iya, sedikit pelajaran buat manusia keg dia itu, biar g balik lagi ke sini ……”. “ emmm terima kasih lagi ya pangeran, pangeran sudah menyelamatkan saya lagi”. “ Sama – sama Ratna”. Setelah itu Ratna kembali membereskan barang dagangannya dan mulai berjualan. Barang jualan Ratna laku dan habis terjual , dan dia sangat senang sekali. Mereka pun pulang kerumah untuk beristirahat karena lelah seharian berdagang, tetapi sesampainya dirumah Ratna Kaget ada sekelompok orang lagi datang dan mulai mengangkat barang – barang milik Ratna. “ Bang, bang , mao di kemanakan barang – barang saya bang ?”. “ Ouh kamu rupanaya, bayar dulu hutang kamu baru saya kembalikan lagi barang – barang kamu “. “ Uang saya belum cukup bang, tolong bang kasih saya kesempatan lagi baaang , beberapa minggu saja “. “ Aaaah sudah capek saya dengan janji palsu kamu, bayar hutang kamu atau saya ambil semua barang – barang kamu …. “ . “ Jangan bang , sayaa mohon “ Ratna mulai memelas. Sang pangeran berbisik kepada Ratna, “ Ratna, Cuba kamu masuk kerumah kamu, dan lihat peti di bawah tempat tidur kamu “. “ Memangnya ada ap pangeran ?”. “ Susah lakukan saja “. Ratna pun melaksanakan perintah sang pangeran, dan Ratna pun kaget karena tumpukan emas yang berkilau berada di dalam peti yang ada di bawah tempat tidurnya. Ratna keluar dengan menggenggam beberapa Koin emas, “ Nie untuk membayar semua utang –utang saya”. “ Rentenir itu pun kaget, dari mana kamu mendapat emas sebanyak ini ?”. “ Itu bukan urusanmu, ambil atau saya simpan kembali “. “ Baiklah saya ambil, hahahahaha senang berbisnis dengan anda. “ Akhirnya sang rentenir itu pun pergi. “ Pangeran, terimakasih pangeran selalu bisa membantu sayaa , disaat saya kebingunngan, Terima kasih pangeran. Bersambung ..........