Suatu hari di tepi kolam yang indah, terdapat 1 ekor kodok yang cantik, tidak seperti kodok lainnya , kodok ini mempunyai kulit dan warna yang indah , sehingga berkilau pada saat terkena sinar matahari. Konon pada suatu kisah ada seorang pangeran yang tinggal di suatu istana yang besar dan megah yang dipimpin oleh raja yang bijaksana. Hingga suatu ketika sang raja meninggal dunia dan tahtanya diwariskan oleh sang pangeran anak raja tersebut. Tetapi sang penasehat kerajaan tidak merasa senang atas tahta yang diwariskan sang raja kepada anaknya. Karena dia sudah susah payah menyusun rencana untuk membunuh sang raja, tetapi rencana tersebut tidak sesuai dengan harapannya bahwa tahtanya seharusnya jatuh ketangannya, karena sang pangeran belum bisa memperoleh tahta tersebut karena diusia sang pangeran yang masih kecil tidak mungkin kerajaan di pimpin oleh raja yang kecil. Karena itu sang penasehat tersebut memiliki rencana busuk untuk menyingkirkan sang raja kecil. Dia memanggil orang yang memiliki ilmu hitam yang kuat sehingga sang raja kecilpun dikutuk menjadi seekor kodok, dan kutukan tersebut akan musnah jika sang raja mendapatkan pasangan yang mahu menerim-nya apa adanya. Sang pangeran hanya bisa berubah menjadi manusia di saat bulan sabit muncul di suatu malam.
Disuatu hari di tepi kolam yang sama tempat di mana pangeran (pangeran kodok) berada. Ada se-orang gadis yang sangat cantik bagaikan bidadari yang hendak bersantai di tepi kolam, pada saat hendak duduk, ia melihat se-ekor katak yang di kejar – kejar dengan se-ekor tupai. Karena kasihan dia pun menolong kodok tersebut dari serangan tupai liar. Dengan tidak merasa menjijikkan memegang se-ekor kodok ia mulai mengangkat kodok tersebut dan memindahkannya jauh dari tupai liar itu. Dan pada saat meletakkan kodok tersebut , gadis yang bernama Ratna itu pun kaget dan mulai merasa takut karena ia melihat keanehan ada di depannya karena sang kodok berkata. “ Terima kasih gadis cantik, hatimu sunguh mulia, mau menolong makhluk lemah sepertiku dari serangan binatang jahat. “ dengan sangat takut sang gadis berkata, “ Si si si siapa kamu, kenapa kamu bisa bicara ?”. dengan nada gelisah. sang kodok berkata “ aneh memang manusia sepertimu, melihat kodok sepertiku bicara.”. Ratna merasa bingung, “ Maksud kamu apa ?”. “ aku bukanlah kodok ajaib yang bisa bicara, dan aku bukanlah se-ekor kodok. Sesungguhnya aku adalah seorang manusia sama sepertmu, hanya saja.” Kata sang kodok kepada Ratna. Ratna bingung kembali , “ hanya saja apa “. Sang kodok melanjutkan perkataannya tadi, “ aku telah dikutuk oleh penyihir jahat yang disuruh oleh penasehat kerajaanku sendiri.” Ratna makin merasa bingung, “ kerajaan , maksud kamu ?”. Sang kodok berkata ,“ yaa, aku adalah seorang pangeran dari sebuah kerajaan yang makmur, indah, dan sangat megah, hanya saja sekarang dipimpin oleh seorang penghianat dan seorang penyihir jahat yang licik.” Ratna mulai mengerti dan berkata, “ sungguh malang nasibmu pangeran (pangeran kodok). Andai aku bisa, aku sangat ingin membantumu, tapi apalah daya ku ini pangeran, aku hanya seorang gadis desa yang tidak bisa apa – apa pada saat dibutuhkan.” Sang pangeran berkata,” terima kasih , atas keprihatinanmu. Tapi kalau boleh tau siapa namamu wahai bidadari ?”. “ aku Ratna, pangeran.” “ Ouh ratna, aku mengerti apa yang kau maksud, memang aku sangat butuh bantuan, tapi sebelumnya aku melihat kegelisahan dan masalah dihidup mu. Apakah kodok sepertiku bisa membantumu Ratna ?”. “ apakah pangeran sungguh ingin membantuku, tapi apakah bisa ?”. “ Jangan lah engkau ragu Ratna, bawalah saja aku kerumahmu, hari sudah semakin larut. Sebaiknya kita pergi sekarang Ratna”. “ Baiklah pangeran”. Sang pangeranpun dibawa Ratna kerumahnya.”
Pada saat diperjalanan menuju kerumah Ratna. Ratna dan Pangeran di cegat oleh sekelompok orang tak dikenal. Mereka memegang pisau dan menyodorkannya pada Ratna. Ratna merasa ketakutan merasa pasrah jikalau sesuatu menimpa dirinya. Tetapi tuhan berkehendak lain hari sudah mulai malam dan bulan sabit muncul, suatu keajaiban terjadi se-ekor kodok yang dipegang ratna melompat dari tangan Ratna dan berubah menjadi seorang pangeran yang ganteng dan gagah, penjahat itu pun ketakutan, mereka dengan agresif menyerang Sang pangeran tetapi dengan sangat berani sang pangeran mengalahkan penjahat tersebut dengan sangat mudahnya. Ratna bersyukur dia selamat dari bahaya tersebut. Ratna mulai percaya kalau sang pangeran bisa membantu dia lepas dari semua masalah.
Sesampainya dirumah Ratna mempersilahkan Sang pangeran masuk, dan di pergi masuk kekamar dan keluar dengan membawa beberapa helai pakaian, dengan berkata “ Pangeran, pakailah pakaian ini, pangeran tidak mau kan jadi perhatian orang sekampung dengan pakaian pangeran itu. “ emm, iya terima kasih y “. Kata sang pangeran. Malam pun sudah sangat larut, Ratna sudah tertidur pulas. Sedangkan sang pangeran masih belum bisa menutupkan matanya, akhirnya ia pun pergi keluar untuk melihat rembulan yang membuat ia menjadi manusia kembali, “ kenapa perasaanku, sangat damai pada saat di dekatnya, sungguh aneh, perasaan apakah ini sebenarnya ?” pangeran bertanya – Tanya tentang perasaan yang dia rasakan. Ia teringat akan perkataan sang penyihir jahat bahwa kutukannya akan pulih jika ia menemukan cinta sejatinya. Angin malam telah membuat sang pangeran menjadi mengantuk. Ia tertidur dan di pagi hari ia telah kembali menjadi se-ekor kodok. Ia kembali bersedih karena ternyata wujudnya kembali menjadi se-ekor kodok lagi. Ratna pun kaget ketika terbangun bahwa sang Pangeran tidak ada di tempat tidurnya, ia ke sana kemari gelisah takut sesuatu yang buruk terjadi kepada sang pangeran. “ Pangeran, Pangeraaan, Pangeran di mana ?” tak lama setelah itu terdengar suara kodok tepat dibawah Ratna berdiri, dia melihat se-ekor kodok yang tepat berada di kakinya, dia pun mengambilnya dan menatap kodok tersebut.”Pangeran ini kamu kan ?” “ ia ratna ini aku, tubuhku kembali menjadi kodok kembali pada saat pagi.” “ Pangeran, kapan kutukan ini akan berakhir pangeran “ . “ Kutukan ini bakal berakhir jikaaaaa …… “. “ Jika Apa pangeran ?”. Ratna penasaran. Pangeran berkata “ emmmm , nanti saja aku akan beritahu kamu jika sudah saatnya, emm sekarang apa rencana kamu hari ini “. Ratna menjawab,”emm aku hendak berjualan di pasar pangeran, untuk makan dan mengganti utang keluargaku pangeran”. “ Berjualan, baiklah, ayo”.
Akhirnya perjalanan mereka berlanjut kepasar. Sesampainya di sana Ratna mulai mempersiapkan dagangannya untuk dijual hari ini. Ratna biasa berjualan buah – buahan yang ia dapat dari kebunnya sendiri. Tak lama setelah itu dating sekelompok orang dengan gaya bak preman pasar , menghampiri Ratna. “ Hayoooo, mana , uaang, uaang ….. ayooo mana ?” sang preman memalak Ratna. “ Belum ada bang, saya baru sampai dan baru selesai mempersiapkan dagangan saya untuk dijual ……. “. “ alaaaah, kurang ajar kamu ya berani melawan sayaaa”.” Bukan begitu bang “. Ratna belum selesai bicara sang preman tersebut mulai mengobrak – abrik barang dagangan Ratna. “ Bang, bang jangan di berantakin bang, saya mahu jualan apa nanti “. “ Saya g peduli itu urusan kamu “. Tiba – tiba Ribuan kodok datang dan menyerang Sang preman, sang preman yang ketakutan mulai berlari dari melarikan diri dari ribuan kodok tersebut. Ratna hairan dari mana datangnya kodok – kodok itu, dia teringat sesuatu. “ O iyaaaa, pangeran. Emm pangeran ini ulah pangeran yaaaa “. “ iya, sedikit pelajaran buat manusia keg dia itu, biar g balik lagi ke sini ……”. “ emmm terima kasih lagi ya pangeran, pangeran sudah menyelamatkan saya lagi”. “ Sama – sama Ratna”. Setelah itu Ratna kembali membereskan barang dagangannya dan mulai berjualan. Barang jualan Ratna laku dan habis terjual , dan dia sangat senang sekali. Mereka pun pulang kerumah untuk beristirahat karena lelah seharian berdagang, tetapi sesampainya dirumah Ratna Kaget ada sekelompok orang lagi datang dan mulai mengangkat barang – barang milik Ratna. “ Bang, bang , mao di kemanakan barang – barang saya bang ?”. “ Ouh kamu rupanaya, bayar dulu hutang kamu baru saya kembalikan lagi barang – barang kamu “. “ Uang saya belum cukup bang, tolong bang kasih saya kesempatan lagi baaang , beberapa minggu saja “. “ Aaaah sudah capek saya dengan janji palsu kamu, bayar hutang kamu atau saya ambil semua barang – barang kamu …. “ . “ Jangan bang , sayaa mohon “ Ratna mulai memelas. Sang pangeran berbisik kepada Ratna, “ Ratna, Cuba kamu masuk kerumah kamu, dan lihat peti di bawah tempat tidur kamu “. “ Memangnya ada ap pangeran ?”. “ Susah lakukan saja “. Ratna pun melaksanakan perintah sang pangeran, dan Ratna pun kaget karena tumpukan emas yang berkilau berada di dalam peti yang ada di bawah tempat tidurnya. Ratna keluar dengan menggenggam beberapa Koin emas, “ Nie untuk membayar semua utang –utang saya”. “ Rentenir itu pun kaget, dari mana kamu mendapat emas sebanyak ini ?”. “ Itu bukan urusanmu, ambil atau saya simpan kembali “. “ Baiklah saya ambil, hahahahaha senang berbisnis dengan anda. “ Akhirnya sang rentenir itu pun pergi. “ Pangeran, terimakasih pangeran selalu bisa membantu sayaa , disaat saya kebingunngan, Terima kasih pangeran. Bersambung ..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar